Kamis, 31 Januari 2013

KRITIK SASTRA NOVEL "LASKAR PELANGI"

FENOMENA PENDIDIKAN DI DAERAH TERPENCIL
Oleh : Rika Kumala Sari
 

“Karya sastra adalah anak kehidupan kreatif seorang penulis dan mengungkapkan pribadi pengarang” (Selden, 1985: 52). “Sastra lahir oleh dorongan manusia untuk mengungkapkan diri, tentang masalah manusia, kemanusiaan, dan semesta (Semi, 1993: 1). Sastra adalah sesuatu yang mengacu pada milik atau berkaitan dengan sastra (himpunan pengetahuan yang berkaitan dengan menulis dan membaca dengan baik, atau seni puisi, retorika dan tata bahasa). Sebuah karya sastra adalah ciptaan yang disampaikan dengan komunikatif tentang maksud penulis untuk tujuan estetika. Karya-karya ini sering menceritakan sebuah kisah , baik dalam atau ketiga orang pertama, dengan plot dan melalui penggunaan berbagai perangkat sastra yang terkait dengan waktu mereka.
Karya sastra terbagi atas tiga yaitu puisi, prosa, dan drama. Puisi yaitu seni tertulis dimana bahasa digunakan untuk kualitas estetiknya untuk tambahan, atau selain arti semantiknya. Menurut Dresden puisi adalah sebuah dunia dalam kata. Isi yang terkandung di dalam puisi merupakan cerminan pengalaman, pengetahuan, dan perasaan penyair yang membentuk sebuah dunia bernama puisi. Prosa terbagi dua yaitu novel dan cerpen. Kata novel berasal dari bahasa Italia novella yang berarti “sebuah kisah, sepotong berita”. Novel adalah bentuk sastra yang paling popular di dunia. Pada umumnya, di dalam sebuah novel memuat tentang problem kehidupan masyarakat yang digambarkan oleh pengarang melalui tokoh dan penkohan serta setting yang sengaja dipilih pengarang untuk mewakili idenya dalam gambarannya terhadap pandangan dalam kehidupan yang dialami yang diapresiasikan dalam wujud tulisan. Novel merupakan karangan prosa yang panjang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku.
Cerpen merupakan karangan yang singkat, sederhana, dan masalahnya juga tunggal. Biasanya, cerpen dapat dibaca dalam sekali kesempatan. Dalam Ramadansyah (2010: 92) cerpen merupakan cerita rekaan yang menganggap unsur-unsur karya sastra lebih padat, ringkas dan langsung menghadirkan konflik pada tokohnya dan memaksanya berhadapan dengan penyelesaian. Drama merupakan salah satu bentuk karya sastra. Dalam drama, penulis ingin menyampaikan pesan melalui akting dan dialog. Sehingga para penonton diajak untuk seolah-olah ikut menyaksikan dan merasakan kehidupan dan kejadian dalam masyarakat. Drama adalah bentuk karangan yang berpijak pada dua cabang kesenian, yakni seni sastra dan seni pentas sehingga drama dibagi dua, yaitu drama dalam bentuk naskah tertulis dan drama yang dipentaskan

Disini saya akan mengkritik sebuah karya sastra yang tergolong kedalam prosa yaitu novel. Novel yang akan saya kritik disini yaitu novel yang berjudul Laskar Pelangi karya Andrea Hirata. Novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata merupakan novel terlaris dalam sejarah kesusasteraan Indonesia. Novel ini mengangkat tema semangat pendidikan anak-anak Belitong di era tahun 70-an, yang diilhami dari kisah nyata penulisnya. Novel Laskar Pelangi Ini adalah kisah nyata tentang sepuluh anak kampung di Pulau Belitong, Sumatera. Sebelum saya melakukan kritikan terhadap novel Laskar Pelangi, saya akan menganalisis novel tersebut terlebih dahulu. Unsur-unsur intrinsik yang terdapat dalam novel Laskar Pelangi ini adalah sebagai berikut;
1.       Tema
Novel laskar pelangi ini bertemakan pendidikan. Namun tema pendidikan ini diselingi oleh kisah persahabatan yang erat antara anggota ‘Laskar Pelangi’. Tema pendidikan ini dipadu dengan tema ekonomi. Namun, tema pendidikanlah yang lebih menonjol pada novel Laskar Pelangi ini.
2.       Alur
Alur laskar pelangi bisa dikatakan tersusun sangat rapi dan maju kedepan,  peristiwa-peristiwa disusun secara kronologis berdasarkan waktu kejadiannya, akan tetapi  tidak jarang ada terjadi pengulangan kembali (Flashback) untuk memperjelas permasalahan pokoknya.
3.       Latar
Latar terbagi atas tiga yaitu latar waktu, tempat, dan suasana. a.   Latar Tempat, latar tempat yang digunakan dalam novel ini adalah di sebuah sekolah bernama SD Muhammadiyah yang terletak di Desa Gantung, Kabupaten Gantung, Belitong Timur, Sumatera Selatan. Namun, ada pula yang latarnya adalah di rumah, pohon, gua, tepi pantai, pasar dan lain-lain tapi masih di kawasan Belitong. b.   Latar Waktu, dikarenakan novel “Laskar Pelangi” ini merupakan novel yang menceritakan kisah nyata meski ada bumbu imajinasi, maka latar waktu yang disampaikan pun jelas yaitu terjadi pada tahun 1970-an. c.    Latar Suasana, latar suasana yang ada dalam novel ini beragam dikarenakan konflik-konfik yang muncul juga beragam. Ada kalanya senang, sedih, hingga cemas. Berikut beberapa penggalan kisah yang menjelaskan suasana dalam novel.
a)       Suasana Sedih
Salah satu penggalan cerita yang menggambarkan suasana sedih ialah saat Ikal, teman-temannya dan Bu Muslimah berpisah dari Lintang yang memutuskan berhenti sekolah karena harus mengurusi keluarga yang ditinggal mati ayahnya.
b)        Suasana Senang
Salah satu penggalan cerita yang menggambarkan suasana senang ialah saat tim cerdas cermat SD Muhammadiyah berhasil memenangkan pertandingan.
c)       Suasana Cemas
Salah satu penggalan cerita yang menggambarkan suasana cemas ialah saat Pak Harfan, Bu Muslimah dan calon murid SD Muhammadiyah beserta orang tuanya menunggu untuk menggenapkan calon siswa yang mendaftar agar sekolah tidak ditutup.

4.       Tokoh/penokohan
Para tokoh yang berperan dalam novel Laskar Pelangi ini adalah:
a)      Ikal
Ikal atau yang di dalam novel ini berperan sebagai ‘aku’ merupakan tokoh utama. Ikal adalah salah seorang anggota ‘Laskar Pelangi’. Di sekolah ia termasuk murid yang lumayan pandai, namun kepandaiannya masih di bawah dari temannya yaitu Lintang. Ia selalu berada di peringkat kedua di sekolah setelah Lintang. Ikal termasuk orang yang tidak mudah putus asa, selalu bersemangat melakukan hal yang ia sukai dan tegar. Ikal begitu menyukai dunia sastra terutama puisi. Dalam novel ini, Ikal diceritakan menyukai seorang gadis keturunan Tionghoa bernama A Ling. Ia sering sekali mengirimkan puisi tentang luapan perasaannya kepada A Ling.
b)      Taprani
Taprani merupakan sosok yang tampan, rapi,  perfeksionis, lumayan pintar, bicara seperlunya (pendiam), santun, sangat berbakti kepada orang tua dan manja. Ia bercita-cita menjadi guru di daerah terpencil untuk memajukan pendidikan orang melayu pedalaman. Taprani selalu diperhatikan ibunya. Apa pun yang akan dilakukannya harus selalu diketahui ibunya. Ia sangat tergantung pada ibunya.


c)      Sahara
Sahara merupakan satu-satunya murid perempuan yang bersekolah di SD Muhammadiyah. Tubuhnya ramping dan selalu berjilbab rapi. Di sekolah ia termasuk murid yang pintar. Meski pun ia adalah sosok yang perhatian, namun ia termasuk tipe orang yang temperamental, ketus, skeptis, susah diyakinkan dan tidak mudah terkesan. Sahara Sangat menjujung tinggi nilai kejujuran. Ia paling tidak suka berbohong. Dalam novel ini dicritakan bahwa ia bertengkar dengan A Kiong yang tidak pernah sependapat atau satu pemikiran dengannya.
d)     A Kiong
A Kiong adalah satu-satunya murid keturunan Tionghoa yang bersekolah di SD Muhammadiyah. Sifatnya begitu polos dan selalu mempercayai apa yang dikatakan Mahar. Ia selalu menjadi pendukung sekaligus pengikut setia Mahar. A Kiong memiliki rasa persahabatan yang tinggi dan suka menolong. Ia sering kali bertengkar dengan Sahara.
e)      Harun
Harun yang sudah mulai memasuki jenjang pendidikan Sekolah Dasar pada usia lima belas tahun ini mengidap keterbelakangan mental. Sifatnya santun, pendiam, dan murah senyum. Laki-laki yang memiliki model rambut seperti Chairil Anwar ini hobi sekali mengunyah permen asam jawa. Ia pun selalu berpakaian rapi. Di kelas, ia sama sekali tidak bisa menangkap pelajaran membaca atau pun menulis. Ia pun sering kali bercerita tentang kucing belang tiganya yang melahirkan tiga anak yang juga bebelang tiga secara berulang-ulang.
f)       Borek
Borek memilki tubuh yang tinggi tinggi dan besar. Ia sangat terobsesi dengan body building dan tergila-gila dengan citra cowok macho.
g)      Syahdan
Karakter Syahdan tidak begitu menonjol dalam novel ini. Ia adalah salah satu anggota ‘Laskar Pelangi’ yang selalu setia menemani Ikal membeli kapur tulis di took Sinar Harapan milik orang tua A Ling. Syahdan merupakan saksi cinta pertama Ikal kepada A Ling. Ia memiliki cita-cita sebagai aktor.



h)      Kucai
Kucai adalah salah satu anggota ‘Laskar Pelangi’ yang diamanahi sebagai ketua kelas. Ia sempat frustrasi ketika menjadi ketua kelas karena kesulitan dalam mengatur teman-temannya. Meski begitu, laki-laki yang menderita rabun jauh ini selalu terpilih menjadi ketua kelas dan pada akhirnya ia menerima keputusan itu. Anak yang banyak bicara dan susah diatur ini berbakat menjadi seorang politikus.
i)        Lintang
Lintang merupakan anak yang paling jenius dan gigih di antara teman-temannya. Meski pun jarak rumahnya dari sekolah sangat jauh (80 km), ia tetap semangat untuk pergi ke sekolah dan menjadi anak yang paling pagi datang. Setiap berangkat sekolah, ia harus melalui jalan yang merupakan tempat buaya tinggal. Ayahnya adalah seorang nelayan miskin yang bertanggung jawab menafkahi empat belas nyawa yang tinggal di rumahnya. Di sekolah, Lintang begitu serius belajar dan aktif. Otaknya yang jenius dan cermat membawa tim SD Muhammadiyah menjadi pemenang dalam lomba cerdas cermat. Lintang sangat suka membaca dan mempelajari berbagai ilmu penngetahuan. Lintang pun tak segan membagi ilmunya kepada teman-temannya. Idenya sangat kreatif. Lucunya, kelihaiannya dalam berpikir tidak dibarengi dengan tulisan tangan yang indah.
j)        Mahar
Mahar memiliki bakat dalam bidang seni, baik itu menyanyi, melukis, seni rupa dan lain sebagainya. Pemikirannya imajinatif dan kreatif. Anak tampan ini termasuk orang yang menggemari dongeng-dongeng yang tak masuk akal (mungkin karena ia terlalu imajinatif). Mahar sering kali diejek dan ditertawakan teman-temannya karena pemikirannya dianggap aneh.
k)      Bu Muslimah
Wanita bernama lengkap N.A. Muslimah Hafsari ini adalah guru di SD Muhammadiyah. Ia sangat gigih dalam mengajar meski pun gajinya belum dibayar. Ia sangat berdedikasi terhadap dunia pendidikan dan dengan segenap jiwa mengajar murid-murid di SD Muhammadiyah. Wanita cantik yang menyukai bunga ini memiliki pendirian yang progresif dan terbuka terhadap ide-ide baru. Ia termasuk orang yang sabar dan baik hati.


l)        Pak Harfan
Pria bernama lengkap K.A Harfan Efendy Noor ini menjabat sebagai kepala SD Muhammadiyah. Bersama Bu Muslimah, ia tetap mempertahankan sekolah yang hamper ditutup karena kekurangan siswa. Pak Harfan juga memiliki dedikasi tinggi terhadap pendidikan.
m)    A Ling
Gadis keturunan Tiongoa ini merupakan cinta pertama Ikal. Ia memiliki tubuh yang ramping dan tinggi. Anak dari pemilik toko Sinar Harapan ini ternyata juga menyukai Ikal. Namun sayangnya ia pindah ke Jakarta.
n)      Flo
Ia merupakan murid pindahan dari sekolah PN. Gadis tomboi yang berasal dari keluarga kaya ini merupakan tokoh terakhir yang muncul sebagai anggota ‘Laskar Pelangi’.

5.       Sudut pandang
Sudut pandang yang digunakan dalam novel ini yaitu sudut pandang orang pertama karena penceritaan penulis menggunakan kata “aku”. Tokoh aku di sini paling dominan dan tokoh aku merupakan tokoh utama.
6.       Gaya bahasa
Gaya bahasa yang digunakan dalam Laskar Pelangi  mampu menimbulkan suasana yang beragam. Gaya yang digunakan sangat menarik karena penggunaan metafora dan deskripsi  hampir dapat ditemukan pada setiap bab. Pemilihan gaya bahasa, kata, dan penataan kalimat sehubungan dengan makna dan suasana menimbulkan efek yang beragam. Pengarang lebih memilih penggunaan gaya bahasa itu karena, pengarang ingin berusaha meyakinkan, berusaha memahami kondisi yang terjadi. Gaya bahasa itu telah berhasil menggambarkan watak, setting, serta alur dengan begitu kuat. Contoh pelukisan suasana di dalam laskar pelangi bisa dilihat pada bab 7 hal 49-51.
7.       Amanat
Banyak amanat yang disampaikan penulis untuk pembaca pada novel Laskar Pelangi ini. Yang diantaranya yaitu:
1)       Jangan mudah menyerah oleh keadaan (jangan putus asa);
2)       Jauhi sifat pesimis;
3)       Sebagai guru haruslah dengan ikhlas mengajar dan berdedikasi tinggi terhadap pendidikan.
Selain unsur-unsur intrinsik yang mempengaruhi novel ini ada juga unsur-unsur ekstrinsik yang terdapat dalam novel Laskar Pelangi ini yaitu sebagai berikut:
1.      Latar Belakang Tempat Tinggal
Lingkungan tempat tinggal pengarang mempengaruhi psikologi penulisan novel. Apalagi novel “Laskar Pelangi” merupakan adaptasi dari cerita nyata yang dialami oleh pengarang langsung. Letak tempat tinggal pengarang yang jauh berada di Desa Gantung, Kabupaten Gantung, Belitong Timur, Sumatera Selatan ternyata benar-benar dijadikannya latar tempat bagi penulisan novelnya.
2.      Latar Belakang Sosial dan Budaya
Pada novel ini banyak sekali unsur-unsur sosial dan budaya masyarakat yang bertempat tinggal di Belitong. Adanya perbedaan status antara komunitas buruh tambang dan komunitas pengusaha yang dibatasi oleh tembok tinggi merupakan latar belakang sosial. Dimana interaksi antara kedua komunitas ini memang ada dan saling ketergantungan. Komunitas buruh tambang memerlukan uang untuk melanjutkan kehidupan, sedang komunitas pengusaha memerlukan tenaga para buruh tambang untuk menjalankan usaha mereka.
3.      Latar Belakang Religi (agama)
Latar belakang religi atau agama si pengarang sangat terlihat seperti pantulan cermin dalam novel “Laskar Pelangi” ini. Nuansa keislamannya begitu kental. Dalam beberapa penggalan cerita, pengarang sering kali menyelipkan pelajaran-pelajaran mengenai keislaman.
4.      Latar Belakang Ekonomi
Sebagian masyarakat Belitong mengabdikan dirinya pada perusahaan-perusahaan timah. Digambarkan dalam novel bahwa Belitong adalah pulau yang kaya akan sumber daya alam. Namun tidak semua masyarakat Belitong bisa menikmati hasil bumi itu. PN memonopoli hasil produksi, sementara masyarakat termarginalkan di tanah mereka sendiri. Latar belakang ekonomi dalam novel ini diambil dari kacamata masyarakat Belitong kebanyakan yang tingkat ekonominya masih rendah. Padahal sumber daya alamnya tinggi.
5.      Latar Belakang Pendidikan
Dalam novel ini terkandung banyak sekali nilai-nilai edukasi yang disampaikan pengarang. Pengarang tidak hanya bercerita, tapi juga menyajikan berbagai ilmu pengetahuan yang diselipkan di antara ceritanya.  Begitu banyak cabang ilmu pengetahuan yang diselipkan antara lain seperti sains (fisika, kimia, biologi, astronomi). Pengarang gemar sekali memasukkan istilah-istilah asing ilmu pengetahuan yang tertuang dalam cerita. Ini menandakan bahwa pengarangnya memiliki tingkat pendidikan yang tinggi.

Setelah melakukan analisis pada novel Laskar Pelangi maka dapat dilakukan penilaian yaitu tentang kelemahan dan kelebihan pada novel tersebut. Kelemahan yang terdapat pada novel ini yaitu kelemahan penting yang harus diwaspadai oleh para pembaca adalah ide tentang teori kreasionisme (penciptaan). Ide teori kreasionisme (penciptaan) merupakan kebalikan dari teori Evolusionisme. Ide itu sungguh antik karena meski demikian minim bukti tetapi pemujanya demikian militan. Mereka diamini oleh kelompok-kelompok puritan religius yang merasa terancam oleh keberadaan teori Evolusi. Kemudian, bahasa yang digunakan tetap bahasa Indonesia tetapi tidak jarang kita jumpai bahasa daerah yang dimana tempat kejadiannya adalah Belitung, yaitu pulau terpencil yang ada di Sumatra. Sehingga mungkin sedikit membingungkan pembaca. Walaupun novel ini mempunyai kelemahan tetapi novel ini juga memiliki kelebihan yaitu novel ini benar benar memberikan inspirasi bagi siapa saja yang ingin sukses dan berhasil dan novel ini bagus dibaca oleh para remaja. Dalam hal organisasi novel ini, hubungan antara satu bagian dengan bagian yang lain harmonis dan dapat   menimbulkan rasa penasaran pembaca. Karena dalam penceritaan isi novel tidak berbelit-belit. Kita dapat mengetahui arti perjuangan hidup dalam kemiskinan yang membelit dan cita-cita yang gagah berani dalam kisah tokoh utama buku ini.
Novel Laskar Pelangi ini menunjukan bahwa mimpi, semangat dan niat yang kuat dapat mengalahkan apapun cobaan dalam hidup ini. Terbukti pada perjuangan 10 anak-anak Indonesia yang tinggal di daerah yang terpencil dan mungkin luput dari pengelihatan kita tetapi mereka membuktikan bahwa situasi mereka di waktu itu tidak akan menghalangi mereka menggapai impian mereka. Sehingga novel ini dapat menginspirasi dan memberikan letupan semangat gairah hidup untuk tetap berani bermimpi dan berusaha keras mewujudkan impian setelah membaca novel ini.







Rabu, 30 Januari 2013

KEINDAHAN WISATA PANTAI AIR MANIS PADANG




OLEH : RIKA KUMALA SARI*
 
Pantai Air Manis terletak di Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang, Sumatera Barat, Indonesia. Pantai Air manis merupakan salah satu pantai yang banyak dikunjungi masyarakat, bukan hanya masyarakat Padang tetapi juga masyarakat dari daerah lain bahkan dari berbagai provinsi dan Negara lain. Pantai Air Manis merupakan pantai yang menarik yang terdapat di Kota Padang. Pantai ini memiliki pesona yang indah dengan gulungan ombak yang semilir. Ketika pantai dihembus angin sepoi-sepoi terdengar suara ombak yang lembut menyusuri pantai, sehingga membuat suasana menjadi sejuk dan tentram. Para wisatawan dapat menyusuri bibir pantai yang cukup luas sambil menikmati pemandangan laut yang indah terbentang luas di depan mata.
Untuk menuju pantai Air Manis para wisatawan dapat menggunakan angkutan darat. Dari Bandara Ketaping menuju pantai, banyak kendaraan yang melayani rute tersebut. Para wisatawan dapat memanfaatkan angkutan umum khusus bandara, maupun angkutan umum yang melayani rute tersebut. Jarak waktu yang ditempuh untuk menuju pantai tidaklah terlalu lama. Waktu yang ditempuh menuju Pantai Air Manis adalah lebih kurang tiga puluh menit.

SURFING DAN CAMPING



Pantai Air Manis memiliki pasir berwarna coklat keputih-putihan yang terhampar luas dan landai di sepanjang bibir pantai. Gulungan ombak yang semilir bersahabat. Oleh karena itu, pantai Air Manis ini sangat cocok untuk tempat piknik, bermain ombak, surfing dan camping. Para wisatawan selain dapat menikmati pemandangan laut dan keindahan pantai juga dapat melakukan surfing dan camping. Dan para wisatawan dapat menyewa peralatan di warung-warung yang telah menyediakannya.

PRASASTI MALIN KUNDANG



Di pantai Air Manis juga terdapat prasasti “anak durhaka Malin Kundang”. Prasati tersebut berupa batu dan puing-puing kapal dan jasad Malin Kundang. Ketika ombak menghempas batu tersebut terdengar suara gemercik air yang membahana seperti suara ratapan dan tangisan. Para wisatawan juga bisa menyaksikan dari dekat batu Malin Kundang yang melegenda itu. Para wisatawan juga dapat mengabadikan gambarnya dengan berfoto-foto di prasasti Malin Kundang tersebut.
PULAU PISANG KECIL


Tidak jauh dari bibir pantai, nampak sebuah pulau yang berdiri dengan anggunnya sehingga menarik untuk dikunjungi. Pulau ini dikenal dengan nama Pulau Pisang Kecil. Pulau ini terlihat seperti dua pulau yang terpisah walau sebenarnya bergabung menjadi satu. Jika berkunjung ke Pulau Pisang kecil itu para wisatawan akan menjumpai monyet-monyet berkeliaran. Untuk pergi ke Pulau Pisang Kecil tersebut para wisatawan dapat berjalan kaki, tetapi apabila pasang naik para wisatawan dapat menggunakan jasa sampan yang telah disediakan masyarakat setempat.

KULINER
            Disepanjang pantai terdapat warung makan yang bisa dimanfaatkan untuk tempat bersantap ria. Warung-warung tersebut banyak menyediakan makanan dan minuman. Minuman yang lebih menarik selera yaitu air kelapa muda yang manis. Kita dapat menikmati kelapa muda yang manis dengan hembusan angin sepoi-sepoi dan suara ombak yang lembut menyusuri pantai.

FASILITAS  
            Dan yang terakhir, disekitar Pantai Air Manis Padang tersedia penginapan yang rata-rata dikelola oleh masyarakat setempat sehingga harga sewanya tidak terlalu mahal. Di samping itu, juga tersedia beberapa fasilitas lainnya seperti tempat parker kendaraan roda empat dan roda dua, jalan lingkar pantai, pondok-pondok untuk duduk santai bersama keluarga, tikar, kamar mandi dan mushalla.

Selasa, 18 Desember 2012

Berita Keredaksian


KEADAAN PERPUSTAKAAN STKIP PGRI PADANG
Oleh : Rika Kumala Sari
C/10080092

            Sumbar, Singgalang-Padang STKIP merupakan salah satu perguruan tinggi swasta yang berada di Sumatera Barat-Padang. Saat ini STKIP PGRI memiliki banyak peminat. Semakin tahun mahasiswa di perguruan tinggi ini semakin bertambah dari berbagai jurusan yang tersedia. Saat ini STKIP PGRI  sudah mampu menyamakan kedudukannya dibidang perpustakaan dengan perguruan tinggi lainnya. Beberapa mahasiswa STKIP PGRI Padang telah diwawancarai yang tidak mau disebutkan namanya mengungkapkan bahwa “perpustakaan sudah bisa dimanfaatkan. Tetapi, perpustakaan memberikan rasa ketidaknyamanan terhadap mahasiswa karena perpustakaan sempit. Mahasiswa harus berdiri untuk membaca dan dari segi layanan perpustakaan tidak memberikan layanan yang baik, mereka memberikan layanan yang kurang efektif”.
            Perpustakaan merupakan tempat mahasiswa untuk mencari buku yang dibutuhkan dalam pembelajaran dan referensi dalam membuat tugas. Dari beberapa narasumber yang tidak mau disebutkan namanya juga mengungkapkan “diperpustakaan pun masih memiliki kekurangan dari segi referensi. Referensi yang dimiliki tidak memadai atau banyak kekurangan untuk mahasiswa di perguruan tinggi ini. Pada skripsi khususnya bahasa Indonesia tidak ada. Mahasiswa harus mencari referensi ke perpustakaan kampus lainnya”.
            Dengan banyaknya kekurangan yang dimiliki perpustakaan STKIP PGRI, seluruh mahasiswa menggantungkan harapan untuk perbaikan perpustakaan tersebut. Mahasiswa berharap agar perpustakaan melengkapi buku-buku atau referensi untuk mahasiswa dalam perkuliahan dan diharapkan juga keramahan pegawainya.